Penyakit-penyakit yang mengganggu sistem saraf seperti multiple sclerosis, diabetes, atau saraf terjepit dapat menyebabkan gatal. Gatal pada kulit juga bisa disebabkan oleh gangguan atau kerusakan pada sistem saraf, terutama pada sistem saraf perifer dan sistem saraf pusat.
Kondisi ini terjadi ketika lapisan kulit kekurangan kelembapan. Kulit kering yang disebut juga dengan xerosis juga bisa menjadi penyebab gatal pada kulit. Kulit kering juga dapat terjadi karena udara yang terlalu kering atau penggunaan sabun dengan pewangi yang membuat kulit gatal dan iritasi.
Hal ini juga kerap disebut dermatitis kontak, di mana kulit gatal menimbulkan reaksi gatal-gatal ketika terpapar dengan alergen. Pruritus juga bisa muncul jika kulit Anda sensitif atau mengalami reaksi alergi terhadap bahan pakaian, zat, atau tanaman tertentu seperti wol, bahan kimia dalam sabun, dan kosmetik.
Selain itu, gatal juga seringkali dialami pada orang yang memiliki penyakit hati, seperti hepatitis C, sirosis dan tersumbatnya saluran empedu. Orang yang memiliki penyakit yang berhubungan dengan darah, seperti limfoma dan cutaneous T-cell lymphoma juga, dapat menyebabkan rasa gatal di kulit.
Terkadang gatal bisa terjadi sebagai gejala dari masalah kesehatan lain, seperti alergi atau kulit kering. Cari tahu berbagai penyebab kulit gatal dan cara mengatasinya berikut ini. Gatal pada kulit adalah kondisi yang terjadi ketika Anda merasakan sensasi tidak nyaman seperti geli yang membuat Anda ingin menggaruk area tersebut. Gatal pada kulit adalah masalah yang sering dialami.
Penggunaan obat-obatan, seperti aspirin, pereda nyeri, dan beberapa obat tekanan darah, bisa menimbulkan gatal. Mengutip American Academy of Dermatology Association, gatal juga bisa disebabkan karena efek samping obat-obatan tertentu. Selain itu, gatal merupakan salah satu efek samping dari pengobatan kanker.
Dalam dunia medis, kondisi ini juga dikenal dengan nama pruritus. Pruritus sering menjadi pertanda adanya penyakit kulit lain yang Anda alami. Pasalnya, mereka cenderung memiliki kulit kering. Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja, tapi pruritus kronis lebih umum terjadi pada orang-orang yang lebih tua. Penyakit kulit ini bisa disebabkan oleh gangguan imunitas atau infeksi jamur, virus, dan bakteri.
Namun, temuan yang ada menduga ini berkaitan dengan gangguan pada jalur pemrosesan sensasi gatal di sistem saraf pusat. Hubungan stres dan gatal seperti siklus tidak terputus karena bisa memperparah kondisi satu sama lain. Hingga saat ini belum diketahui mekanisme pasti bagaimana stres menimbulkan gatal.
Stres yang menyebabkan gatal biasanya berkaitan dengan kondisi stres kronis, gangguan cemas, gangguan suasana hati, dan gangguan obsesif kompulsif (OCD).
Bila Anda sering tidak mandi atau malas berganti pakaian saat berkeringat, kulit gatal menjadi lembab dan rentan terhadap perkembangan jamur. Tidak menjaga kebersihan diri juga bisa menyebabkan gatal pada kulit. Terlebih lagi, sel-sel kulit mati yang dibiarkan akan semakin menumpuk dan menjadi makanan bagi bakteri dan jamur. Bila sudah terinfeksi, kulit akan terasa gatal, iritasi, dan meradang.
Gatal akibat gigitan serangga merupakan salah satu kondisi umum yang kerap terjadi. Air liur dari nyamuk ini kemudian dapat bereaksi dengan tubuh dan menyebabkan munculnya benjolan gatal. Ketika nyamuk menggigit Anda, nyamuk akan mengisap darah dan menyuntikkan air liur.